Tuesday, 31 July 2007
HIKMAH
Islam selalu memerintahkan umatnya untuk selalu mencari ilmu dimanapun dan kapanpun berada, sebuah hadits yang tidak asing lagi ‘carilah ilmu sampai ke negeri China’ merupakan gambaran betapa islam menjunjung tinggi martabat ilmu (baca:akal) karena maklna yng bisa kita ambil dari hadist tersebut adalah, kita tidak hanya diperintahkan belajar ilmu-ilmu agama, tapi juga berkewajiban untuk belajar ilmu ‘dunia’, dari hadist diatas juga bisa kita ambil kesimpulan bahwa kita, umat Islam diperintahkan untuk tidak bersikap apriori terhadap hal-hal asing. Hikmah, dimanapun berada dan dari manapun asalnya, adalah merupakan harta orang Muslim yang hilang. Maka kita harus mengambilnya. Maslahnya sekarang, yang wajib kita pahami terlebih dahulu adalah apa yang dimaksud dengan ‘hikmah’ dan untuk apa ia digunakan. Jangan sampai minyak goreng dibuat keramas dan sampo dibuat goreng ikan…..harus tahu mana minyak goreng mana sampo. Dan kemudian harus mengetahui apa kegunaan masing2 dari sampo dan minyak goreng. Demikian juga ilmu2 yang datang dari barat, kita harus tahu benar apa dan bagaimana ia, dan apa pula gunanya. Tidak perlu terburu2 dengan hal2 yang baru yang nampaknya ‘logis’ dan ‘mencerahkan’. Ada pepatah jawa yang bilang, ‘ojo gumunan’. Janganlah mudah kagum dan terpesona oleh hal-hal yang tampaknya menyilaukn mata, lalu tanpa basa basi membuang khazanah lama yang sudah tahan uji selama ratusan tahun.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment