banyak sekarang ini pemerhati Islam baik muslim maupun non-muslim yang bertanya tanya, kenapa agama islam dan umatnya sering -untuk tidak dikatakan selalu- menjadi target kolonialisme dan kritikan barat dibanding dengan agama2 yang lain dalam catatan sejarah manusia? tidak kita lihat kritikan2 Barat yang bertubi2 -selama beratus2 tahun lamanya- terhadap siddarta gautama, lao tse, kung fu tse, dibanding dengan kritikan mereka terhadap rasulullah SAW......
semalem sewaktu 'hunting' buku bersama temen saya marli, saya menemukan 'jawaban' yang ditulis oleh muhammad naquib al attas dalam bukunya Islam and Secularism (kalau tidak salah di bab empat) secara ringkas beliau menyatakan alasan atau sebab2 mengapa Barat 'menyerang' Islam, muhammad SAW serta umatnya secara bertubi tubi
1- kebangkitan islam diatas pangung sejarah peradaban manusia telah menantang keuniversalan kristen beserta ajaranya
2- sejak awal mulanya, ajaran islam telah menggugat dsar2 agama kristen dan aqidahnya dengan menolak bahwa Allah tidak beranak pinak serta hakikat nabi isa serta siti maryam yang berlainan dengan ajaran mereka
3- al quran juga dngan jelas menceritkan tingkah laku yahudi (bani israil) dalam menyelewengkan ajaran para nabi dari bani israwl
4- islam telah merubah tubuh dan jiwa orang orang barat secara revolusioner dalam berbagai bidang (linguistik,budaya,susial,keilmuan dan ekonomi)
5- perluasan islam yang massif termsuk wilayah2 yang dimilki oleh Bizantium
5- Islam mempunyai potensi besar untuk bangkit kembali berdasarkan dengan konsep2 tajdid dan mampu utuk menantang hegemoni barat pada masa yang akan datang.
demikian beberapa alasan yang disimpulkan oleh al attas dalam buknya Islam and secularism.....
yang ingin saya garisbawahi disini adalah, bagaimana seharusnya kita sebagai Muslim menyikapi hal ini?apakah kita harus selalu apriori terhadap bart dan selalu curiga? ataukah kita menerima merka apa adanya tanpa kritik yang objektif....
menurut hemat saya, islah adalah agama dan worldview (baca: pandangan hidup) yang tlah melahirkan peradaban gemilang dan memukau
dan untuk mempertahankannya dan mengembangkannya tidak berarti menolak mentah2 msuknya unsur2 barat (peradaban asing). sebaliknya untuk bersikap adil terhadap peradaban lain tidak berarti bersikap permisif terhadap masuknya segala macam unsur dari peradaban lain tanpa proses adaptasi.....
dr hamid fahmi pernah menulis "jangan sampai tamu (peradaban asing) menjadi tuan rumah di rumah kita (peradaban Islam)
Tuesday, 31 July 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment