Tuesday, 31 July 2007

Nash, Akal dan Ijtihad (renungan malam)

Berbagai rentetan diskusi dan dialog telah banyak dilakukan semenjak lahirnya Islam, saling mengisi dan melengkapi, ataupun kadang sebaliknya, saling bertentangan dan bertolak belakang. Apalagi bila ranah kajiannya mengenai hal-hal yang tergolong ‘sensitif’ dan ‘peka’ terutama hal yang mengenai nash wahyu dari Allah yang sudah jelas tidak ada kesalahan dan kekeliruan.
Berbagai macam tanya dalam hatiku menyeruak, apakah nash ini dapat diaktualisasikan dalam dunia nyata, sehingga terwujud keadilan bagi umat manusia? Bagaimana sesuatu yang tsabit melihat dan memahami perubahan, dan mewujudkan kemaslahatan yang organik yang selalu berubah?
Jika membumikan al qur’an pada realitas menjadi tuntutan zaman, maka bagaimana memahami makna dan tujuan dari nash tersebut?
Mungkinkah manusia bersatu dalam perspektif tunggal terhadap satu teks dalam satu ruang dan waktu, bahkan berlainan zaman?
Nah, jika persepsi ini benar dalam menafsirkan nash Ilahi, apakah persepsi manusia mencapai derajat kesucian?
Dan dengan berbagai varian persepsi (baca:interpretasi) manusia, manakah yang dianggap suci?
Al quran berkali2 menyeru kita untuk menggunakan akal, jika bersungguh sungguh dalam memfungsikan akal untuk memahami nash, menjelaskan makna dan tujuannya dianggap sebagai ijtihad, maka apakah ijtihad ini memerlukan pintu yg kapanpun bisa dibuka dan ditutup? Kondisi yg bagaimana yg bisa membuka dan menutupnya?
Apakah dengan terbukanya pintu ijtihad bagi akal –dengan segala keterbatasannya- akan melahirkan kesalahan?
Penutupan pintu ijtihad (apabila ia punya pintu) tidak lain sebagai bentuk pengebirian dan pemasungan akal manusia. Padahal Allah memerintahkan untuk menggunakan akal dan nalar, mengoptimalkan kekuatan logika dan bukannya logika kekuatan..........
Ya Rabb....
Salahkan hambaMU apabila mempertanyaakan semua itu.....
Ini hanyalah wujud syukurku atas nikmatMU, nikmat akal yang membedakanku dari semua makhlukMU.....
Ya Rabb...bukalah hati hambaMU...
Aku mohon dengan sangat...
Aku mohon dengan sangat...
Aku mohon dengan sangat...

No comments: